Rabu, 23 Januari 2013

Ibnu Miskawaih


IBNU MISKAWAIH

Nama lengkapnya adalah Abu Ali Ahmad ibn Muhammad ibn Ya’kub ibn Miskawaih. Ia di lahirkan di kota Ray (Iran) pada 320 H (932 M) dan wafat di Isfahan pada 9 Safar 421 H (16 Februari 1030 M). Dalam hal pendidikan ia sangat memprioritaskannya. Ia belajar sejarah kepada Abu Bakar Ahmad ibn kamil al-Qadhi tentang buku Tarikh al-Thabari, dan belajar filsafat kepada Ibn al-Khammar, seseorang komentator terkenal filsafat Aristoteles pada saat itu.
Mengenai sejarah agamanya sebelum masuk Islam ia diberagama Majusi. Perihal kemajusiannya itu para peneliti masih banyak yang mempersoalkannya. Jurji Zaidan misalnya ada pendapat bahwa ia adalah Majusi  lalu memeluk Islam. Sedangkan yaqut dan pengarang Dairah al-Ma’arif al-Islamiyyah kurang setuju dengan pendapat itu , menurut mereka, neneknyalah yang Majusi, dan kemudian memeluk Islam. Artinya bahwa Ibn Miskawaih lahir dalam keluarga Islam, sebagaimana terlihat dari nama ayahnya, Muhammad.
Ia juga beralitan Syi’ah, karena sebagian hidupnya di habiskan untuk mengabdi kepada pemerintah Dinasti Buwaihi. Ketika muda ia mengabdi kepada Al-Muhallabi, seorang Wazir pangeran Buwaihi. Kendati pun disiplin ilmunya meliputi kedokteran, bahasa, sejarah, dan filsafat, tetapi ia lebih populer sebagai filsuf akhlak ketimbang filsuf ketuhanan. Hal itu implikasi pada maraknya minuman keras, perzinahan, hidup glamour yang menimpa masyarakat.
Selain sebagai pemikir pada zamannya, ia juga menelurkan beberapa karya yang mana dari karya tersebut dapat terlihat tentang keautentikan pemikirannya. Karya-karya tersebut antara lain:
1.        Al-Fauz al-Akbar
2.        Al-Fauz al-Asghar
3.        Tajarib al-Umam
4.        Uns Al-Farid
5.        Tartib al-As’adah (tentang politik dan akhlak)
6.        Al-Mustaufa (syair-syair pilihan)
7.        Jawidan Kirad (koleksi ungkapan bijak)
8.        Al-Jami’
9.        Al-Syiar (tentang tingkah laku kehidupan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate